TUGAS
SOFTSKILL ETIKA PROFESI AKUNTANSI
Nama : ARIEF PRASETYO IRAWAN
Npm : 21209364
Kelas : 4eb 18
1.
Bagaimana budaya organisasi bisa mempengaruhi perilaku etis?
Jawab :
Pendapat saya berdasarkan ilmu
sosial yang saya pelajari, ada beberapa factor mengapa budaya organisasi dapat
mempengaruhi perilaku etis, diantaranya sebagai berikut :
·
Pribadi / individu
Budaya
organisasi pada dasarnya merupakan sebuah perkumpulan dari antara individu –
individu yang sebelumnya kemungkinan tidak ada hubungan atau perkenalan yang
terjalin, baik sebagai teman, sahabat, ataupun rekan dalam sekolah maupun
kerja. Dengan adanya budaya organisasi ini, kelak nantinya akan tercipta suatu
pertukaran pengalaman pribadi ataupun kebiasaan yang ada antar pribadi, karena
pada dasarnya setiap pribadi memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda – beda.
Hal ini sangatlah logis, sehingga dengan adanya pribadi antar pribadi yang
saling berinteraksi maka akan menimbulkan pengaruh baik dari segi moral,
kebiasaan pribadi, dan juga ini akan menjadikan suatu gambaran yang melekat
antar pribadi karena adanya perbedaan melekat yang manusiawi dalam diri
manusia.
·
Sosialitas
Budaya
organisasi merupakan komunitas yang tidak hanya terdiri dari satu orang. Oleh
sebab itu dengan adanya interaksi dari berbagai pihak, akan mempengaruhi
perilaku etis seseorang pula, bahkan kumpulan dari komunitas atau budaya
organisasi tersebut. Hal ini yang nantinya akan memberikan dampak baik buruknya
organisasi tersebut bagi perilaku seseorang yang ada didalam organisasi
tersebut. Baik dari kebiasaan interaksi dan juga cara pandang yang dipengaruhi
karena beranekaragam budaya yang ada dalam organisasi tersebut
·
Lingkungan sosial
Ini
merupakan factor yang sangat penting, tanpa disadari suatu organisasi dapat
dipengaruhi oleh lingkungan. Factor ini dikarenakan bahwa lingkungan merupakan
tempat dimana individu maupun komunitas itu dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku etis. Secara umum, jika lingkungan sosial kita berada dizona negative,
maka kemungkinan besar aka nada beberapa perilaku etis yang akan menjadi buruk
juga, begitu pula sebaliknya.
Sehingga
dapat disimupulkan bahwa individu, sosial, dan lingkungan, ketiganya merupakan
hal yang dapat mempengaruhi perilaku etis dalam berbudaya organisasi.
2. Apa yang menentukan tingkatan integritas masalah
etika!
Jawab :
Terdapat 4 tingkatan integritas etika, diantaranya :
·
Etika
atau moral individu
Dimana dijabarkan tingkatan ini
memberikan pelajaran tentang yang baik dan yang buruk yang memiliki factor
ketergantungan dari hal – hal atau puhak lain, seperti keluarga, keyakinan,
budaya, dan sejarah kehidupan.
·
Etika
organisasi
Merupakan norma yang berlaku, dan
bersifat umum maupun tidak umum, formal maupun tidak formal yang memberikan
teladan perilaku, sikap dan tindakan bagi anggota organisasi yang termasuk
didalamnya.
·
Etika sosial
Merupakan
norma, tata cara yang ada dan memberikan contoh yang selayaknya dilakukan
sebagai anggota masyarakat, supaya statusnya sebagai anggota masyarakat yang
mendiami wilayah tersebut selalu terjalin dengan baik sebagaimana semestinya.
·
Etika
profesi
Merupakan
serangkaian tata cara ataupun peraturan yang ditujukan untuk memberikan ajakan
perilaku yang diharapkan pada kalangan profesi yang mencerminkan integritasnya
sebagai kalangan berprofesi.
3. Faktor apakah yang mempengaruhi etika secara
internasional?
Jawab :
·
Integritas
·
Intelektualitas
·
Objektifitas
·
Tanggung
jawab
·
Perilaku
professional
·
Lingkungan
sosial
·
Budaya
4. Berikan beberapa contoh skandal
etika dibidang akuntansi (Accounting Scandal) dalam kurun waktu 2005 – 2012?
Jawab :
KASUS
SKANDAL MANAJEMEN PERSIS SOLO TERHADAP HAK PENDAPATAN DIEGO MENDIETA
Diego Mendieta
meninggal dunia setelah terserang virus yang menjalar ke bagian tubuh hingga
otaknya, serta jamur candidiasis di bagian tenggorokan hingga pencernaan.
Pemain yang
lahir pada 13 Juni 1980 ini meninggalkan sepakbola Indonesia dengan menyisakan
kisah ironis dan menjadi tamparan telak bagi stakeholder sepakbola Indonesia yang
bertikai.
Enam bulan sisa
kontraknya bersama Persis Solo senilai 120 juta rupiah belum terbayar hingga
ajal menjemputnya. Meskipun demikian dengan bonus penampilannya di Batik Cup
lalu. Padahal jika dikalkulasi nilai 120 juta untuk jangka enam bulan
sebenarnya bukanlah beban berat untuk diselesaikan dibandingkan omzet rata-rata
klub Divisi Utama Liga Indonesia yang lebih besar nilainya daripada itu.
Namun angka 120
juta rupiah itulah harga yang harus ditebus Diego Mendieta dengan nyawa. 120 juta
rupiah itu pula nominal yang menjamin harkat hidup dan meraih asa gembira bagi
Diego yang
tidak dapat pulang ke negaranya karena menunggu pembayaran hak yang terkatung-katung.
Tidak jelas
siapa yang
mesti bertanggung jawab pasca manajemen Persis Solo "membubarkan
diri" selepas berakhirnya kompetisi musim lalu. Selama menunggu hak-hak yang tak
kunjung terbayarkan Diego masih setia menemani klubnya bermain. Ia melakukannya
meski tidak ada bantuan, biarpun itu hanya berupa paksaan atau punishment dari
operator kompetisi kepada klub membayar kewajibannya.
Kesimpulannya :
Kesimpulan yang
dapat saya tarik yaitu bahwa skandal etika dibidang akuntansi tidak hanya
terjadi pada perusahaan perusahaan besar yang mengacu pada profitabilitas
perusahaan, namun didalam hal ini pun dapat terjadi, dimana kejadian ini terjadi
pada tahun 2012. Tidak tanggung – tanggung, bukan hanya etika akuntansi dan
manajemen yang buruk, namun juga merugikan orang lain yang terikat didalam
organisasi tersebut hingga mengakibatkan nyawa pihak lain pun terrenggut.
Betapa kejamnya
jika saya amati untuk kasus ini, karena ini sudah diluar etika akuntansi yang
sewajarnya. Organisasi ini sangat pintar menutupi keburukan skandal
akuntansinya yang berupa penggelapan pendapatan anggotanya. Namun saat semuanya
terbongkar, karena adanya korban dari skandal ini, yang hingga menelan korban
anggotanya, barulah skandal ini terbongkar di media. Sungguh kejamnya etika
akuntansi yang dilakukan oleh organisasi tersebut hingga akhirnya dapat
mencoreng nama baiknya sendiri karena manajemen dan system akuntansi yang tak wajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar